Luas Panen dan Produksi Padi Kabupaten Mandailing Natal 2021
Nomor Katalog : 5203027.1202
Nomor Publikasi : 12020.2303
ISSN / ISBN : -
Tanggal Rilis : 2023-03-16
Ukuran File : 3.74 MB
Abstraksi
Tersedianya data pertanian yang tepat waktu dan akurat merupakan
pondasi untuk dapat mewujudkan kebijakan pertanian yang tepat sasaran. Sejak
tahun 2018, BPS berkolaborasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang sekarang
bergabung menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), serta Badan
Informasi Geospasial (BIG) berupaya memperbaiki metodologi penghitungan luas
panen padi melalui penerapan objective
measurement dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
serta ketersediaan citra satelit resolusi tinggi. Kolaborasi tersebut
diwujudkan dalam suatu kegiatan yang bertajuk “Pendataan Statistik Pertanian
Tanaman Pangan Terintegrasi dengan Metode Kerangka Sampel Area (KSA)” atau
lebih dikenal dengan Survei KSA. Pelaksanaan Survei KSA untuk komoditas padi
mulai diimplementasikan secara nasional pada tahun 2018. Pengamatan lapangan
Survei KSA dilakukan pada 7 (tujuh) hari terakhir setiap bulan. Berdasarkan
hasil Survei KSA,
realisasi panen padi sepanjang Januari hingga Desember 2021 sebesar 17,159 ribu
hektar atau mengalami penurunan sekitar 1.040 hektar (5,71 persen) dibandingkan
luas panen padi pada 2020 yeng mencapai 18.199 hektar. Sementara itu, produksi padi di Mandailing Natal pada 2021
diperkirakan sebesar 72,32 ribu ton gabah kering giling
(GKG), atau mengalami penurunan sekitar 2.042 ton (2,75 persen) dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 74,37 ribu ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada 2021 setara dengan 41,49 ribu ton beras, atau
mengalami penurunan sebesar 1.172 ton (2,75
persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun
2020 yaitu 42,66 ribu ton Selain menghasilkan estimasi luas panen, Survei KSA juga
memberikan gambaran terkait fase amatan padi lainnya, seperti tahap persiapan,
luas tanaman fase vegetatif awal, vegetatif akhir, generatif, potensi gagal
panen,luas lahan pertanian yang diberakan, serta luas lahan pertanian yang
ditanami tanaman selain padi.