Perekonomian Mandailing Natal tahun 2017 jika dibandingkan tahun sebelumnya tumbuh sebesar 6,09 persen. Berdasarkan pendekatan produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan sebesar 8,21 persen. Diikuti oleh Lapangan Usaha tranportasi dan pergudangan sebesar 7,56 persen dan Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 6,90 persen. Penurunan pertumbuhan ekonomi
disebabkan karena menurunnya pertumbuhan Lapangan Usaha Industri Pengolahan dan dan Lapangan Usaha Jasa Keuangan.
Berdasarkan pendekatan pengeluaran, komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto mencapai pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 5,53 persen, disusul komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 4,95 persen dan komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 4,68 persen.
Tiga lapangan usaha yang memberi peran dominan terhadap PDRB Mandailing Natal pada tahun 2017 yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 44,04 persen, perdagangan besar dan eceran dan reperasi mobil dan sepeda motor sebesar 13,98 persen serta konstruksi sebesar 12,91 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) memberi kontribusi terbesar yaitu sebesar 63,54 persen, menyusul komponen impor barang dan jasa sebesar 38,82 persen dan komponen ekspor barang dan jasa sebesar 30,09 persen.
Secara nominal, PDRB Mandailing Natal tahun 2017 atas dasar harga berlaku mencapai Rp.11.712,55 milyar dan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp. 8.416,49 milyar.